Apakah rakyat harus tahu ketika Mendagri Tjahjo 
Kumolo menyebut ada menteri yang tidak loyal kepada Presiden Jokowi. 
Bahkan sang menteri disebut tak menghargai Presiden?
Pertanyaan besar langsung muncul soal siapa menteri yang berani 
‘lancang’ kepada presiden. Padahal, seharusnya menteri yang bertugas 
sebagai pembantu presiden menjalankan semua instruksi yang diberikan, 
bukan malah melawan.
“Ada menteri yang jalan sendiri tidak mengikuti Presiden,” kata 
Tjahjo usai buka puasa di kediaman Menko PMK Puan Maharani, Jl Denpasar 
Raya, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2015).
Sebenarnya apa maksud dan agenda dari Tjahjo Kumolo memberitahukan 
hal tersebut kepada publik? apakah Tjahjo Kumolo berharap publik harus 
tahu tentang kondisi internal di Pemerintahan Jokowi, sehingga kesan ada
 pembangunan opini Presiden Jokowi yang di dzalimi oleh anak buahnya 
sendiri (pencitraan).
Mengajak rakyat harus tahu segala hal tentang situasi kondisi 
internal Pemerintahan jokowi ibarat melibatkan rakyat didalam 
kemelankolisan sebuah bangsa.
Sebenarnya ini juga bisa menjadi kaca buat Pemerintahan Jokowi, Kaca 
mengapa harus rakyat yang mengerti kondisi Pemerintah?, bukankah justru 
Pemerintah yang harus tahu kondisi rakyatnya.
Sangat miris melihat melankolisasi yang sedang dimainkan Pemerintah 
Jokowi, melihat situasi kesusahan yang sedang dihadapi rakyatnya.
