bembsi.org | Dihari hari yang berbahagia ini, "Selamat untuk seluruh wisudawan BSI! Semoga kelak dapat terbang tinggi menggapai visi!". Tak lupa jua, mari ucap, "Selamat(kan) nilai Rupiah atas Dollar US! Semoga kelak tidak terjun bebas seperti sekarang ini".
Hal yang menarik dan perlu dikaji secara mendalam tentang permasalahan dan fenomena menguatnya dollar terhadap Rupiah yang selalu terdepresiasi. Dan yang riskan dalam tahun ini nilai tukar rupiah terhadap dollar sudah mencapai titik Rp.14.000, tidak metutup kemungkinan pertengahan bulan september 2015 akan naik secara akumulatif, dan mencapai titik dimana akan kembali ke pada masa krisis moneter tahun 1998 yaitu 15.000 atau bisa lebih parah. pemerintah sadar betul bahwa siklus permaslahan ini akan berdampak pada perputaran ekonomi didalam negeri. Dampaknya telah terasa dikalangan masyarakat seperti bahan pokok meningkat tajam, pengusaha kecil banyak gulung tikar karena tak sanggup membayar gaji pegawai, dan ujung-ujungnya daya beli masyarakat berkurang.
Ekspektasi pasar yang tinggi terhadap pemerintah Jokowi tak bisa dijawab sejak awal pemerintahan ini berkuasa. Hal tersebut membuat kepercayaan pasar terhadap pemerintah Jokowi semakin menurun. Polemik yang banyak terjadi di tahun awal berkuasanya rezim Jokowi membuat para pemilik dollar sangat berhati-hati dalam menukarkan uangnya dalam berbagai bentuk, termasuk investasi. Pemerintah pun tak ketinggalan melakukan kebijakan reshuffle kabinet untuk memulihkan kepercayaan pasar terhadap pemerintah. Namun sepertinya reshuffle belum mampu berbicara banyak, karena kegaduhan yang justru ditimbulkan pasca reshuffle oleh pihak ring satu istana. Salah satunya adalah sikap saling kritik antara Waki lPresiden dengan Menko Kemaritiman yang justru menunjukkan solidaritas pemerintahan Jokowi-JK menjadi patut dipertanyakan. Selain itu, penempatan timsukses/anggota partai politik pada jajaran komisaris BUMN turut memperbesar ketidakpercayaan pasar terhadap pemerintah Jokowi-JK.
Mari tengok kajian kami, pada link berikut ini : "Rupiah Loyo Dengan Kekuatan Dollar"