bembsi.org | Badan Eksekutif Mahasiswa Bina Sarana Informatika (BEM BSI) dan Ratusan mahasiswa dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar aksi unjuk rasa di simpang kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar jalan Sudirman, Padang, Kamis (4/6/15).
Sebelum melakukan orasi, massa aksi melakukan longmarch dimulai dari kantor Korem 032/Wirabraja hingga simpang Bank Indonesia dengan membawa spanduk dan poster yang bertuliskan Ganyang Jokowi, Culik Jokowi, Kartu Indonesia Sabar, Sabar Sampai Kapan Jokowi? dan Jokowi-JK Pemberi Harapan Palsu (PHP).
Presiden Mahasiswa BEM BSI Hamdan Thoif mengatakan mahasiswa seluruh indonesia datang ke ranah minang untuk konsolidasi akbar merumuskan solusi-solusi untuk kebaikan negeri ini. "Abang-abang kita dulu saja berani dan siap mati untuk reformasi, masa kita saat ini hanya terdiam melihat kemungkaran? kami akan culik jokowi agar tak terpengaruh oleh oknum perusak bangsa", ujarnya.
Sementara itu menurut Koordinator Pusat BEM SI, Ahmad Khairuddin Syam, aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi yang dilakukan mahasiswa BEM SI di depan Istana Merdeka pada 21 Mei. Dalam orasinya mengatakan pemerintahan saat ini terlalu sering mengumbar-umbar janji.
"Sudah lebih dari 100 hari kerja pemerintahan Presiden Jokowi-JK, namun tidak ada kebijakan yang nyata dan pro rakyat. Untuk itu, mahasiswa akan tetap terus mengawal kebijakan Pemerintah Pusat, agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat pro kepada rakyat," katanya.
Sengaja dipilih Kota Padang sebagai tempat aksi itu atas kesepakatan bersama dengan BEM SI untuk melakukan konsolidasi dengan mahasiswa di Sumatera Barat di Kampus Universitas Andalas (Unand) Padang.
“Padang merupakan kota yang memiliki sejarah perjuangan. Banyak tokoh lahir dari Sumatera Barat sebagai pejuang, maka kita pilih di sini. Kemudian tidak ada maksud lain aksi di gelar di Padang,” ujarnya.
Aksi yang digelar ini, kata Ahmad, ada sebanyak 69 BEM SI ikut aksi di Kota Padang dari 116 BEM yang tergabung dalam Aliansi BEM Se Indonesia.
Ada delapan poin tuntutan mahasiswa yang tergabung delam BEM SI tersebut. Poin-poinnya adalah mencabut BBM dari mekanisme pasar bebas, mengambil alih 100 persen blok migas yang ada di Indoensia, dan memperkuat ketahanan energi.
Kemudian, meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani Indonesia. Pemerataan kesejaterahan guru, realisasi 10 persen dalam APBN untuk kesehatan. Selesaikan kasus korupsi dan benahi KPK. Lindungi lingkungan hidup dan cabut Perpres Nomor 51 Tahun 2014. Realisasikan tol laut untuk kepentingan nasional.
(rizky/bembsi)