Sekian lama negara ini menjadi negara yang dijajah, sudah beberapa kali juga negara Indonesia berganti kepemimpinan. Tetapi belum juga mendapatkan seorang pemimpin yang benar-benar membela rakyat, menjadi pemimpin yang disegani oleh rakyatnya. Di era reformasi saat ini, kemerosotan negara ini tidak lain adalah tidak bijaknya, pemimpin negara mengambil keputusan, keraguannya lah yang saat ini ada dihati sang pemimpin negara ini. negara harusnya yang menjadi pelindung bagi rakyatnya, ini malahan rakyatnya menjerit dengan harga BBM yang naik.
Saatnya lah mahasiswa dengan idealisme nya kembali turun ke jalan, mencari kebenaran,keadilan, dan menuntut pemimpin birokrasi untuk memenuhi janji manisnya dalam nawacita yang telah dibuat.
Kebangkitan nasional adalah titik bangkit negara ini dari kelelapan tidurnya dikasur yang empuk. Maka dari itu BEM BSI siap turun dengan pasukan yang bisa dilihat dan tidak terlihat, apapun yang terjadi dilapangan nanti, BEM BSI siap bertanggung jawab dengan pasukan yang dibawa. Jangan hanya diam, diam berarti setuju dengan kebijakan yang zalim. Generasi kita lah yang ditunggu, generasi yang merubah ke arah yang lebih baik.
Aku tunggu kalian, di depan gerbang istana, dengan almamater biru kalian. Wahai kaum intelektual.
"Kenapa kita harus turun ke jalan?, karena rakyat sudah menjerit",
Hamdan, Presiden Mahasiswa BSI
