HIDUP MAHASISWA !!!
bembsi.org | “Jokowi
banyak mengumbar janji akan tetapi selalu ingkar janji”. Ungkapan itu
yang pantas terlontarkan kepada pemerintahan kita hari ini, yang suka
mengumbar-umbar janji. Sudah sangat jelas hasil kesepakatan pemerintah
dengan BEM Seluruh Indonesia pada 21 Mei 2015 lalu.
Pihak kepresidenan yang pada saat itu diwakili oleh Luhut Binsar Pandjaitant (Kepala Staff Kepresidenan), Pratikno (Menteri Sekretaris Negara), Andi Widjayanto (Sekretaris Kabinet) Andrinof Chaniago (Menteri Bappenas), Teten Masduki (Staff Khusus Seskab) dan beberapa pejabat Istana bahwa Presiden Jokowi akan menerima mahasiswa dalam rangka pernyataan sikap Presiden Jokowi terhadap tuntutan mahasiswa pada senin, 25 Mei 2015 mendatang yang akan live disiarkan di seluruh stasiun telivisi.
Pihak kepresidenan yang pada saat itu diwakili oleh Luhut Binsar Pandjaitant (Kepala Staff Kepresidenan), Pratikno (Menteri Sekretaris Negara), Andi Widjayanto (Sekretaris Kabinet) Andrinof Chaniago (Menteri Bappenas), Teten Masduki (Staff Khusus Seskab) dan beberapa pejabat Istana bahwa Presiden Jokowi akan menerima mahasiswa dalam rangka pernyataan sikap Presiden Jokowi terhadap tuntutan mahasiswa pada senin, 25 Mei 2015 mendatang yang akan live disiarkan di seluruh stasiun telivisi.
Masih ingat sekali dengan perkataan
Luhut pada saat menemui massa aksi BEM SI (21/5) saat itu di depan
istana merdeka, “Kami tadi sudah diskusi dengan teman-temanmu perwakilan
BEM Mahasiswa di dalam, saya kira diskusi berjalan baik, alot, dan
menurut saya teman-teman kalian itu punya pemikiran yang matang dan
perlu diantisipasi,… maksud saya diapresiasi. Saya ingin mengatakan
bahwa Presiden tadi sudah dikomunikasikan dengan bapak mensesneg akan
bertemu dengan perwakilan mahasiswa nanti hasi senin (25/5), yang kedua
kita atur lagi pertemuan nanti antara perwakilan mahasiswa dengan
pemerintah yang diwakili beberapa staff presiden untuk mengkomunikasikan
program-program yang kalian konsen bahwa itu tidak berpihak kepada
rakyat banyak.”
TERNYATA ungkapan Kepala Staf Kepresidenan itu adalah BOHONG!
Sabtu malam, 23 Mei 2015 tepat pukul 22.47,
Staff Kepresidenan menghubungi Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia
terkait pembatalan yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak bisa
menemui BEM SI hari senin mendatang. Informasi pembatalan ini juga
diterima oleh rekan-rekan BEM SI di Universitas Gajah Mada (UGM) dari
Teten Masduki (Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi) melalui pesan whatsapp
yang berbunyi, “Info dari Pak Pratikno, menurut Pak Luhut barusan:
Senin jadwal Presiden tidak memungkinkan menerima mahasiswa. So,
mahasiswa akan diterima di waktu lain.”
Ini sungguh bentuk ketidakkonsistenan pemerintah dan bentuk pembohongan publik. Kami sungguh sangat KECEWA!!
Kami mahasiswa Indonesia ingin menarik
bapak Presiden Jokowi ke ruang publik pada aksi 21 mei 2015 bukan untuk
minta makan siang, foto-foto atau yang lainnya, akan tetapi ada hal
substansial yang kami tuntut yaitu terkait sikap Presiden terhadap kedua
tuntutan kami yaitu pemerintah harus segera mencabut kebijakan harga
BBM dari mekanisme pasar bebas dan kembalikan subsidi BBM serta
mengambil alih 100 % kekayaan dan aset blok mahkam dan Freeport. Apakah
Presiden berani mengambil kebijakan yang sesuai keinginan masyarakat
atau tidak?
Dari sikap pemerintah yang ingkar terhadap janjinya, maka kami Aliansi BEM SI menyatakan sikap bahwa :
1. Pihak Istana Negara adalah para PEMBOHONG.
2. Kami akan mengumpulkan kekuatan massa yang lebih besar untuk terus berkonsolidasi, bergerak, mengkritik pemerintah, dan menekan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat.
3. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, organisasi kepemudaan, buruh, ormas dan lain sebagainya untuk menjadi oposisi pemerintah demi stabilisasi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di Indonesia.
1. Pihak Istana Negara adalah para PEMBOHONG.
2. Kami akan mengumpulkan kekuatan massa yang lebih besar untuk terus berkonsolidasi, bergerak, mengkritik pemerintah, dan menekan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat.
3. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, organisasi kepemudaan, buruh, ormas dan lain sebagainya untuk menjadi oposisi pemerintah demi stabilisasi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di Indonesia.
Demikian kekecewaan ini kami sampaikan, jika ada yang ingkar maka hanya ada satu kata; LAWAN!!!!
Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia!!!
BEM Seluruh Indonesia.
BEM BSI
Kabinet Beraksi