Full Story "Aksi 21 Mei 2015", Tanpa Pelintiran Media Komersial



Hidup Mahasiswa!

bembsi.org | Kamis, 21 Mei 2015 Aliansi BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi besar dengan jumlah masa aksi mencapai 2500 mahasiswa dari 51 BEM yang tergabung dalam Aliansi BEM SI di Istana Negara.
BEM SI mengusung 2 tuntutan pada aksi besar kali ini. Pertama, menuntut Presiden Jokowi untuk mencabut kebijakan harga BBM dari mekanisme pasar bebas. Kedua, mengambil alih 100% kekayaan dan aset blok mahakam dan freeport ketika kontrak berakhir.
Sebelum melakukan aksi, BEM SI lebih dulu menggelar Konferensi Pers pada 20 Mei 2015 di depan Bundaran HI. Konferensi pers yang dilakukan bertujuan mengajak seluruh mahasiswa yang tergabung sebagai Aliansi BEM SI untuk bersiap-siap ikut serta dalam aksi pada 21 Mei 2015.
Aksi BEM SI dimulai dari Tugu Patung Kuda hingga di depan Istana Negara di Jalan Merdeka, Jakarta. Berawal dari Tugu Patung Kuda pada 11.00 sampai istana pukul 12.15, kemudian massa aksi beristirahat sampai pukul 13.00.
Pada aksi ini, BEM SI sangat berharap bisa bertemu dengan presiden, namun ternyata Jokowi sedang berada di Jawa Timur. Meskipun demikian, BEM SI tetap optimis bahwa aksi ini akan membuahkan hasil. Hal ini dibuktikan dengan adanya informasi dari mensesneg dan kepala staff kepresidenanan yang akan menerima perwakilan dari massa aksi. Akhirnya, tepat pukul 13.30 BEM SI diminta membawa perwakilan 25 orang untuk menyampaikan tuntutannya kepada Kepala Staff Kepresidenan, Mensesneg, Menseskab dll. Akan tetapi, kami melakukan lobi sehingga pihak Kapolres sepakat kami masuk dengan membawa 50 orang.
Perwakilan Aliansi BEM SI yang masuk ke dalam Istana dan melakukan diskusi mengalami perdebatan panjang yang berkaitan dengan tuntutan aksi bersama dengan Luhut Panjaitan, Pratikno, Andiwijayanto, dan Teten masduki.
Dari perdebatan panjang dan melelahkan BEM SI menemukan titik terang bahwa Senin, 25 Mei 2015 mendatang, pihak pemerintah dalam hal ini Jokowi akan menerima kami (red. Presiden atau ketua-ketua BEM yang ada di seluruh Indonesia) untuk berdialog di Istana Negara secara TERBUKA. BEM SI pun tidak serta merta menerima tawaran tersebut, BEM SI menerima dengan beberapa syarat, yang pertama pertemuan tersebut terbuka sehingga bisa disiarkan secara live disemua media dari awal hingga akhir (seluruh rakyat Indonesia bisa melihatnya). Kedua, BEM SI akan meyerahkan tuntutan-tuntutannya sekarang untuk diserahkan kepada Jokowi sehingga Senin mendatang presiden hanya menyampaikan setuju atau tidak dari kedua tuntutan yang diusung BEM SI.
Perwakilan masa aksi saat itu juga meminta agar semua ketua BEM yang tergabung dengan Aliansi BEM SI boleh hadir dalam dialog terbuka tersebut dan yang terakhir meminta perwakilan dari istana untuk keluar menemui massa aksi dan menyampaikan hasil diskusi dengan ketua-ketua BEM. Akhirnya, pihak pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh mensesneg, menseskab, dan kepala staff kepresidenan sepakat dengan syarat yang BEM SI berikan dan bersedia menemui massa aksi di depan istana keperesidenan.
Bangga dengan apa yang sudah kawan-kawan perjuangkan dan bangga menjadi bagian dari barisan kalian. (riz/bembsi)
Hidup Mahasiswa!!
Salam Hormat

Koordinator Pusat BEM SI.

Ahmad Khairudin Syam*

Related Posts :